Semarang-RoL--Kanwil Departemen Agama Jawa Tengah mengharapkan, umat Islam di Jawa Tengah dan kabupaten Sukoharjo khususnya agar mewaspadi adanya Alquran palsu yang sudah beredar di wilayah Sukoharjo
Humas Kanwil Depag Jawa Tengah H Achmad SH, Rabu, mengatakan, diketahuinya ada Alquran palsu dan telah beredar di Sukoharjo, berawal dari diungkapnya kasus tersebut oleh Tim Tadarus Masjid Miftahul Jannah, Solo Baru terhadap keberadaan dua Alquran Mushaf yang dinilai salah cetak, bahkan dinilai palsu. Sesuai dengan informasi dari Tim Tadarus tersebut menyebutkan, dengan ditemukannya Alquran palsu itu telah dilakukan kajian juga oleh Majelis Cabang Nahdlatul Ulama kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo dan hasilnya juga positif tentang kondisi yang sebenarnya bahwa keberadaan Alquran yang beredar itu palsu.
Justru perlu diwaspadi juga dengan diketahuinya Alquran palsu itu, katanya, sesuai dengan data yang ada di Alquran itu bahwa Alquran tersebut diproduksi percetakan Al Waah Solo. Namun setelah dilakukan pengecekan justru alamatnya tidak jelas.
Sementara itu, sesuai hasil kajian baik dari tim Tadarus Masjid Miftahul Jannah, Solo maupun Pimpinan Cabang NU Grogol itu, maka letak kekurangan dan kekeliruannya pada Surah Ha Min Sajdah halaman 433 ayat satu sampai tujuh tidak ada Surah Al Mukminun ayat 74 sampai dengan 85 sekaligus tidak ada Surat Az Zumar halaman 417 sampai 420 tidak ada dan ayat 32 sampai dengan 70 juga tidak ada.
Berikutnya, Surah Al Qoshosh (28) halaman 356 ayat 64 tertulis Waro Awul Ghadzaaba, namun setelah dilakukan pengecekan dengan Mushaf lainnya justru seharusnya tertulis Waro Awul Adzaaba, sehingga jika diterjemahkan berbeda sangat prinsip.
Oleh karena itu, Ia berharap, dengan diketahui beredarnya Alquran yang dinilai menyangsikan itu diharapkan bisa diwaspadai karena keberadaanya dinilai memiliki dampak negatif dan sekaligus bagi umat Islam dan khususnya di Sukoharjo perlu antisipasi sejak dini. Antara/pra
Humas Kanwil Depag Jawa Tengah H Achmad SH, Rabu, mengatakan, diketahuinya ada Alquran palsu dan telah beredar di Sukoharjo, berawal dari diungkapnya kasus tersebut oleh Tim Tadarus Masjid Miftahul Jannah, Solo Baru terhadap keberadaan dua Alquran Mushaf yang dinilai salah cetak, bahkan dinilai palsu. Sesuai dengan informasi dari Tim Tadarus tersebut menyebutkan, dengan ditemukannya Alquran palsu itu telah dilakukan kajian juga oleh Majelis Cabang Nahdlatul Ulama kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo dan hasilnya juga positif tentang kondisi yang sebenarnya bahwa keberadaan Alquran yang beredar itu palsu.
Justru perlu diwaspadi juga dengan diketahuinya Alquran palsu itu, katanya, sesuai dengan data yang ada di Alquran itu bahwa Alquran tersebut diproduksi percetakan Al Waah Solo. Namun setelah dilakukan pengecekan justru alamatnya tidak jelas.
Sementara itu, sesuai hasil kajian baik dari tim Tadarus Masjid Miftahul Jannah, Solo maupun Pimpinan Cabang NU Grogol itu, maka letak kekurangan dan kekeliruannya pada Surah Ha Min Sajdah halaman 433 ayat satu sampai tujuh tidak ada Surah Al Mukminun ayat 74 sampai dengan 85 sekaligus tidak ada Surat Az Zumar halaman 417 sampai 420 tidak ada dan ayat 32 sampai dengan 70 juga tidak ada.
Berikutnya, Surah Al Qoshosh (28) halaman 356 ayat 64 tertulis Waro Awul Ghadzaaba, namun setelah dilakukan pengecekan dengan Mushaf lainnya justru seharusnya tertulis Waro Awul Adzaaba, sehingga jika diterjemahkan berbeda sangat prinsip.
Oleh karena itu, Ia berharap, dengan diketahui beredarnya Alquran yang dinilai menyangsikan itu diharapkan bisa diwaspadai karena keberadaanya dinilai memiliki dampak negatif dan sekaligus bagi umat Islam dan khususnya di Sukoharjo perlu antisipasi sejak dini. Antara/pra