Komunitas alQuds Invision

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

    Kontroversi Film 2012

    Ali Sufyan
    Ali Sufyan
    Moderator
    Moderator


    Posting : 65
    Poin : 210
    Age : 41
    Lokasi : Ankara, Turkey

    Kontroversi Film 2012 Empty Kontroversi Film 2012

    Post by Ali Sufyan Sat 05 Dec 2009, 09:09

    Jarum jam baru menunjuk angka 11 kurang sedikit. Mega Bekasi XXI, gedung bioskop dengan tujuh ruang pertunjukan, yang berada di lantai V Mega Bekasi Hyper Mall yang terletak di depan pintu tol Bekasi Barat belum dibuka pintunya. Namun ratusan orang tua-muda sudah memadati halaman depan yang sempit. Walau ruangan memiliki fasilitas air-conditioner, namun udara tetap terasa gerah. Saking penuhnya, tidak ada tempat untuk sekadar duduk meluruskan kaki.

    Pukul 11.05 wib, tiga pintu kaca serentak dibuka. Ratusan penonton berhamburan saling-berlomba antri di depan loket tiket yang juga masih tutup. Antrean mengular jauh ke belakang. Salah seorang petugas keamanan kepada eramuslim.com mengaku jika jumlah penonton film “2012” besutan sutradara Hollywood kelahiran Jerman, Rolland Emerich, memecahkan rekor jumlah penonton selama ini.

    “Jumlah penonton Harry Potter dan Laskar Pelangi yang banyak itu belum ada apa-apanya dibanding antusiasme penonton sekarang yang ingin menyaksikan film 2012 itu,” ujar petugas bioskop sambil mengatur antrean yang kian panjang.

    Membludaknya jumlah penonton yang ingin menyaksikan film yang biaya produksinya menelan biaya US $260 juta ini bukan hanya terjadi di Mega Bekasi XXI saja, namun nyaris terjadi di semua gedung bioskop yang memutarnya di seluruh dunia. Wajar saja jika dalam hitungan hari, laba yang diraup oleh produsernya amat banyak. Hanya dalam waktu tiga hari, film yang dibintangi aktor John Cusack ini nyaris sudah mendekati break event point, yakni meraup pendapatan sebesar US $225 juta.

    Menurut hemat penulis, gegar film 2012 sebenarnya mengherankan karena film ini tidak beda jauh dengan film-film bertema sama yang lebih dahulu tayang seperti film The Day After Tomorrow (2004) dan Knowing (2009). Hanya saja patut diakui jika di film 2012, spesial efeknya memang lebih canggih ketimbang film-film lainnya. Sedangkan alur cerita dan plot bisa dibilang tidak ada yang baru.

    Sebab itu, antusiasme penonton di seluruh dunia terhadap film ini sangat mungkin lebih disebabkan kontroversi tema yang menjadi fokus utama dari film yang digarap selama enam bulan di Vancouver-Kanada tersebut ketimbang isi filmnya sendiri. Apalagi ditambah dengan adanya segelintir tokoh masyarakat yang terprovokasi dengan film biasa ini dan menyerukan agar pemerintah melarang pemutarannya, seperti yang terjadi di Malang, Jawa Timur.

    Padahal kita sudah ketahui bersama, jika logika masyarakat kita sekarang ini “rada aneh”: semakin dilarang, maka produk itu semakin dicari dan makin laku. Larangan hanya akan menambah popularitas film ini sendiri. Hasilnya justru akan kontraproduktif.

    Dan satu lagi, ada logika yang “tidak nyambung” di sini. Film 2012 jelas-jelas dibuat oleh Hollywood yang notabene bukan diproduksi oleh sineas-sineas Muslim, jadi pangsa pasarnya ya pangsa pasar sekular, demikian juga visi dan misinya. Adalah amat naif jika kita mengharapkan film yang dibuat oleh kaum kufar tersebut bisa mengandung nilai-nilai Islam. Orang-orang kufar akan dengan mudah menjawab, “Mengapa kalian bisanya mencela tapi tidak bisa berkarya seperti kami?” Kita harus berendah hati untuk mengakui jika kita memang tertinggal sangat jauh dalam hal penguasaan teknologi perfilman dibandingkan dengan mereka, juga dalam banyak bidang lainnya.

    Jika pun yang harus disalahkan dengan lolosnya film-film yang dianggap tidak benar di negara ini, maka bukan film dan produsernya yang harus digugat, tetapi para pejabat di negara ini yang membawahi dan bertanggungjawab atas peredaran film di Indonesia-lah yang harus dimintai keterangannya, mungkin masyarakat harus meminta keterangan kepada Menkominfo atau Menbudpar.

    Nah, daripada kita berpolemik yang tak berkesudahan, ada baiknya kita secara jernih menilai, memilah film 2012 ini, dan memisahkannya antara fakta ilmiah, dengan mitos yang disisipkan di dalam film tersebut. Dan kita juga harus memberi pemahaman kepada saudara-saudara kita sesama umat Islam tentang proses hari akhir—dimana hari kiamat menjadi salah satu tahapannya—sesuai dengan pemahaman Islam yang lurus. Mari kita simak paparan di bawah ini:

    Ramalan Suku Maya Soal 21.12.2012

    Isu tentang “Kiamat 2012” sangat terkait dengan ramalan suku Maya sebagaimana digambarkan dalam salah satu penanggalan kunonya yang menyatakan jika pada 21 Desember 2012 akan terjadi pergantian abad yang ditandai dengan “pembersihan bumi”. Dalam peristiwa ini, umat manusia akan memulai satu abad yang sama sekali baru. Ramalan suku Maya memang sangat diperhatikan banyak kalangan, dari akademisi hingga kalangan supranatural, disebabkan bangsa ini memang terkenal dengan keakuratan sistem penanggalannya.

    Lawrence E. Josep, CEO Aerospace Consulting Corporation yang berbasis di New Mexico, di dalam bukunya yang terkenal “Apocalypse 2012” (2007) dengan penuh kekaguman menulis, “Tanpa bantuan teleskop atau peralatan lain, astronom Maya memperhitungkan lamanya satu bulan lunar adalah 29,53020 hari—hanya berbeda 34 detik dari apa yang sekarang kita ketahui sebagai jangka aktualnya: 29,53059 hari. Secara keseluruhan, banyak orang percaya kalender Maya berusia duaribu tahun itu lebih akurat dibanding kalender Gregorian berusia limaratus tahun yang kita gunakan sehari-hari.”

    Dan apa yang diramalkan bangsa Maya ribuan tahun silam ternyata juga banyak diprediksi oleh bangsa-bangsa lain, misalnya kitab suci bangsa China I-Ching yang juga menunjuk tahun 2012 sebagai hari kiamat, dan sekarang juga dijadikan patokan bagi banyak kalangan akademisi untuk menunjuk suatu perubahan drastis bagi kehidupan di bumi.

    “Prediksi di Nature—mungkin jurnal paling dihormati di dunia—menyatakan bahwa paling tidak tigaperempat spesies di Bumi akan musnah setiap 62 sampai 65 juta tahun. Sudah 65 juta tahun sejak bencana Cretaceous-Tertiary memusnahkan dinosaurus, berarti sudah waktunya kita menghadapi malapetaka besar yang tak diragukan lagi akan menurangi paling tidak setengah populasi kita,” tulis Lawrence E. Joseph.

    Benarkah Suku Maya menyatakan 21 Desember 2012 sebagai Hari Kiamat? Ternyata tidak demikian. Masih menurut Lawrence E. Joseph, yang juga dikuatkan oleh peneliti-peneliti sistem penanggalan Maya dunia lainnya seperti Jose Arguelles, Ph.D; Robert K. Stiller; dan lain-lain, mereka menyatakan jika di paruh akhir tahun 2012 yang akan terjadi bukanlah kiamat dalam artian musnahnya seluruh umat manusia dan kehidupan di bumi, namun lebih merupakan satu perpindahan zaman yang entah benar atau tidak, akan diwarnai oleh bencana alam yang hebat.

    Soal bencana alam yang akan terjadi satu-dua tahun ke depan, beberapa lembaga penelitian dunia yang secara intens mengamati dan mempelajari denyut alam semesta memang memperkirakan (bukan meramalkan) akan terjadinya sejumlah peningkatan aktifitas alam semesta, antara lain peningkatan aktifitas matahari yang intensitasnya sangat mencemaskan.

    Salah satu ahli dalam hal ini, Sami Solanki dari Max Plank Institute for Solar System Research yang bermarkas di Katlenburg-Lindau, Jerman, menyatakan jika perilaku matahari sekarang ini sangat enerjik. “Matahari jauh lebih aktif saat ini dibanding kapan pun selama 11.000 tahun terakhir atau akhir dari zaman es terakhir!”

    Para ahli banyak yang beranggapan jika masa melelehnya es di zaman es terakhirlah yang menyebabkan banjir besar di seluruh dunia dan kita mengenalnya dalam kisah Nabi Nus a.s. Umat Kristen menyebutnya sebagai Noah. Dan salah satu pemain utama dalam film 2012, anak lelaki dari John Cusack, juga bernama Noah.

    Dalam film 2012 disebutkan jika bencana besar sudah diramalkan oleh berbagai suku kuno dunia seperti Maya, Hopi, dan juga bangsa China yang mana Kitab I-Ching juga menyebutkan. Ini benar adanya. Hanya saja kita juga harus tahu jika ramalan suku Maya terkait sistem penanggalan sonarnya sampai sekarang tidak diwariskan secara lengkap.

    Sejarah mencatat, ekspansi Katolik Spanyol pada tahun 1519 atas titah Vatikan terhadap wilaah Amerika Tengah di mana Bangsa Maya hidup disertai dengan pembantaian besar-besaran dan pembakaran atas ribuan manuskrip atau kodeks Maya asli. Setelah ribuan kodeks itu terbakar barulah diketahui jika bangsa Maya memiliki keistimewaan dalam hal perhitungan perbintangan dan alam semesta. Sebab itu Vatikan mengirim kembali Pastor Diego de Landa yang tadinya bertanggungjawab atas pembakaran itu kembali ke Guatemala untuk menghimpun sisa-sisa kodeks yang belum terbakar dan menghimpunnya ke dalam satu buku.

    Jelas hal ini bukan upaya yang mudah. Hasilnya adalah buku yang diberi judul Relacion de las cosas de Yucatan (Yucatan Sebelum dan Sesudah Penaklukan) yang sangat banyak distorsi budaya dan fakta. Salah satunya di dalam kalimat pembuka jika bangsa Maya telah memuja Yesus ketika ditemukan, padahal ini suatu kedustaan besar. Meski demikian, sampai saat ini buku tersebut diakui Barat sebagai buku teks pertama tentang bangsa Maya dalam bahasa Barat. Buku tersebut sampai sekarang menjadi basis bagi penelitian terhadap bangsa Maya, dan segala distorsi dan kepalsuannya pun otomatis ikut berkembang dan beranak-pinak. Demikian catatan dari Lawence E. Joseph “Apocalypse 2012” (2007).

    Walau demikian, belakangan masih diketemukan berbagai macam kodeks asli Maya yang berhasil diselamatkan dari pembakaran Gereja Vatikan dan luput dari rampasan Pastor Diego de Landa. Berbagai kodeks itu dibawa lari sebagian para tetua ke gunung-gunung dan selamat sampai kini. Dan dari kodeks yang selamat ini membenarkan ramalan Maya jika 2012 merupakan tahun penuh kejutan bagi pergerakan alam semesta, walau suku Maya tidak menyebutnya sebagai kiamat.

    Bahtera Nabi Nuh Modern

    Di dalam film 2012 digambarkan jika badan dunia dalam hal ini Delapan Negara Paling Maju Dunia atau yang lebih populer disebut dengan nama “G-8”, telah menyiapkan satu mega-proyek untuk mengantisipasi bencana besar tahun 2012 dengan membuat sejumlah kapal super besar, super kuat, dan super modern sebagai bahtera Nabi Nuh Abad Millenium.

    Mega proyek ini dibangun di dalam wilayah kekuasaan Republik Rakyat China (RRC) namun Amerika tetap digambarkan sebagai komandannya. Disini ada sejumlah mitos dan ada sejumlah kebenaran.

    Yang termasuk mitos, atau katakanlah sampai saat ini belum ada keterangan resmi tentangnya adalah mega proyek pembuatan sejumlah kapal super besar, super kuat, dan super modern yang dikatakan sebagai Bahtera Nuh Abad Millenium. Fakta yang ada adalah memang benar ada mega proyek yang dikerjakan komunitas internasional sebagai antisipasi bencana besar di masa depan yang mengancam bumi, namun bukan berbentuk “galangan kapal raksasa” melainkan berbentuk kubah raksasa yang dibangun ratusan meter di dalam perut gunung es di belahan bumi bagian utara.

    Doomsday Vault

    Doomsday Vault merupakan bangunan raksasa berbentuk kubah yang sangat kokoh yang dibangun di dalam perut bumi, berada di kedalaman 127,5 meter di perut sebuah gunung es di Kepulauan Svalbard-Norwegia, 1100 kilometer dari pusat Antartika.

    Kubah ini akan menyimpan cadangan bibit dari ratusan bank benih dari seluruh dunia. Kapasitas penyimpanannya mencapai 4,5 juta sampel benih. Menurut keterangan resmi, Kubah Kiamat ini hanya menyimpan benih tumbuhan dan hewan, namun tak tertutup kemungkinan, “Bahtera Nuh Abad Millenium” berbentuk kubah raksasa ini juga menyimpan benih manusia pilihan guna menghadapi bencana besar yang diyakini bakal menimpa bumi di masa depan.

    Pada hari Selasa, 26 Februari 2008, proyek senilai US$9,1 juta ini resmi difungsikan dengan kehadiran sejumlah tokoh dunia di lautan es beku tersebut. Yang hadir antara lain Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, dan Penerima Nobel Perdamaian 2004, Wangari Maathai dari Kenya. Global Crop Diversity Trust, lembaga yang didanai FAO (Food and Agriculture Organization)—lembaga pangan di bawah PBB—dan Biodiversity Internasional yang berbasis di Roma-Italia merupakan inisiator dari megaproyek ini. Walau tidak pernah mengakui, banyak kalangan sangat yakin jika Tahta Suci Vatikan merupakan inisiator utama mega proyek ini.

    Manusia Terpilih

    Konsep manusia terpilih atau Manusia Pilihan atau Ras Pilihan merupakan satu konsep rasisme. Orang-orang yang percaya pada konsep ini disebut sebagai Rasialis. Dewasa ini, Zionisme merupakan satu-satunya paham pendukung rasisme paling kuat dan paling jahat yang ada di muka bumi, di mana ideologi ini berinduk pada satu kitab iblis bernama Talmud yang sarat dengan ayat-ayat rasis, bukan saja terhadap sesama manusia, namun juga banyak melecehkan peran dan keberadaan tuhan mereka sendiri.

    Dalam film 2012 diperlihatkan jika hanya orang-orang super kaya, segelintir kaum ningrat dan berkuasa dunia, yang disebut memiliki Green Card atau Paspor Hijau, yang akan diselamatkan oleh Bahtera Nuh abad Millenium dari bencana besar yang melanda bumi. Sedangkan miliaran “manusia biasa” sengaja dikorbankan dan dibiarkan mati dalam ketakutan. Benarkah ada konsep Manusia Terpilih dalam kehidupan sehari-hari dewasa ini?

    Harus diakui, konsep ini memang ada dan memang menjadi salah satu induk keyakinan kaum ningrat dunia yang biasa disebut sebagai kaum Globalis (Campuran dari Zionisme—Fabianisme yang sama-sama menuhankan Lucifer). Mereka percaya jika manusia tidaklah sederajat. Dalam Tata Dunia Baru (The New World Order) yang mereka bangun dan sekarang nyaris telah mewujud sempurna, umat manusia hanya menjadi dua golongan: Pertama, golongan Tuan yakni mereka sendiri, dan Kedua, golongan budak, yakni miliaran manusia diluar kelompok mereka. Tidak dikenal adanya kelompok menengah.

    Talmud dalam hal ini juga mengatakan di dalam salah satu ayatnya jika hanya ras Yahudi-lah yang pantas dianggap sebagai manusia sedangkan ras lainnya dianggap sederajat dengan hewan. Berikut sebagian kecil ayat-ayat Talmud:

    “Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a)

    “Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225)

    “Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b)

    “Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a)

    “Di mana saja mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a)

    “Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kama 113a)

    “Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b)

    “Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b)

    “Orang Yahudi boleh mempraktekan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b)

    “Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi.” (Erubin 43b)

    Sejarah dunia, mungkin tanpa kita sadari, memang mengarah ke sana, ke dalam pembentukan pemerintahan satu dunia di mana Amerika Serikat menjadi adi daya, tuan, bagi semua bangsa di dunia. Agama-agama langit harus dihancurkan dan diganti dengan agama baru bernama “Pluralisme dan Humanisme”.

    Dalam hal ini, kampanye Pluralisme dan Humanisme, menjadi agenda perjuangan kaum liberalis seluruh dunia. Di Indonesia kita mengenal Jaringan Islam Liberal (JIL) yang bergerak di bidang pemikiran dan pendidikan, dan kelompok Neo-Liberal (NeoLib) yang bergerak di bidang ekonomi-politik. Keduanya sama saja. Dan seluruh elemen pendukungnya merupakan pelayan-pelayan Lucifer atau Dajjal. Mereka biasanya memakai kedok atau topeng, sehingga biasanya mampu menipu rakyat kebanyakan, walau segelitir kaum intelektual yang kritis tetap saja tidak bisa dibohongi.

    Salah satu sebab bencana besar yang terjadi menimpa Bumi, seperti yang diperlihatkan oleh film 2012 dan juga film Knowing adalah meningkatnya aktivitas debu matahari di tahun tersebut. Hal ini sesuai dengan ramalan bangsa Maya yang ribuan tahun silam telah menyatakan jika mendekati tahun 2012, aktivitas debu matahari akan meningkat dan medan panasnya akan berimbas pada pemanasan iklim planet-planet di dekatnya termasuk Bumi. Apakah badai matahari ini benar?

    Ternyata, peningkatan badai matahari atau ada yang menyebutnya sebagai Tsunami Matahari adalah benar adanya. Banyak lembaga penelitian independen maupun yang dikelola pemerintah telah mengkonfirmasi hal ini.

    LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) menyatakan jika pihaknya telah memantau fenomena 2011-2012 terkait peningkatan aktivitas badai matahari sejak tahun 1975, sedangkan dunia internasional telah melakukan hal itu sejak 1960-an. Prediksi peningkatan badai matahari yang berpuncak pada tahun 2011-2012 tersebut didasarkan pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju.

    Badai matahari akan terjadi jika timbul flare dan Corona Mass Ejection (CME). Flare merupakan ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya sebanding dengan 66.000.000 kali ledakan bom atom Hiroshima yang merenggut nyawa 80.000 manusia seketika itu juga dan meracuni semua mahluk di lingkaran perimeternya selama puluhan tahun. CME sendiri akan melontarkan jutaan hingga miliaran partikel-partikel kecil yang tentu saja mengandung hawa sangat panas dengan kecepatan sekira 400 kilometer perdetik.

    Badai matahari akan langsung mempengaruhi magnet dan atmosfir Bumi, yang selanjutnya akan menimbulkan dampak atau ganguan sangat serius di dalam sistem kelistrikan Bumi, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), dan sangat mungkin membahayakan kesehatan manusia, antara lain alat-alat kedokteran akan tergangu semisal alat pacu jantung.

    Menurut perhitungan para ahli, miliaran partikel matahari itu akan tiba di lapisan ionosfer Bumi dalam waktu hanya empat hari. Mengantisipasi hal itu, LAPAN tengah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Bandung, Jawa Barat. Objek yang dipantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio.

    Dampak sangat serius badai matahari terhadap sinyal, satelit, dan semua alat elektronik yang mengandalkan udara sebagai penghantarnya, mengingatkan kita semua akan salah satu petunjuk Rasul Saw jika di hari akhir nanti semua peralatan elektronik akan lumpuh total dan manusia akan berperang kembali menggunakan pedang, panah, dan tombak. Apakah ini yang dimaksudkan Beliau Saw? Wallahu’alam bishawab.

    Benua Afrika Selamat?

    Di bagian akhir film 2012, dikatakan jika Benua Afrika terangkat dan selamat dari bencana tsunami raksasa. Afrika menjadi tempat perlindungan umat manusia dari bencana tersebut dan menjadi wilayah untuk memulai hidup dan peradaban yang sama sekali baru. Benarkah itu?

    Apa yang dikatakan film 2012 tentang Benua Afrika memang diyakini sejumlah kelompok survivalis dunia. Mereka sejak bertahun-tahun lalu telah melakukan perpindahan, dari Eropa, Asia, Amerika, untuk memulai hidup baru di Afrika. Seperti halnya Robert Bast—pendukung hari kiamat berkewarganegaraan Australia pengelola situs Web Dire Gnosis yang didedikasikan untuk mengumumkan bencana 2012 mendatang—yang telah pindah ke Afrika (Lawrence E. Joseph; 2007).

    Ironisnya, penelitian ilmiah tentang Afrika berkata sebaliknya. Pada 14 September 2005, hanya sehari setelah terjadi letupan kelas X kesepuluh pada matahari yang membubung dari matahari ke tata surya, terjadi gempa bumi hebat di Boina, wilayah terpencil di Ethiopia, yang kira-kira 430 kilometer di timur laut ibukota Addis Ababa. Gempa ini menimbulkan rekahan pada tanah sepanjang 60 kilometer. Semula kecil, namun kian lama rekahan ini kian lebar hingga tiga pekan berikutnya menjadi empat meter, dan terus melebar hingga sekarang. Para peneliti dari Ethiopia, Inggris, Perancis, Italia, dan Amerika Serikat yakin jika rekahan ini merupakan awal mula bagi proses pemecahan beua Afrika menjadi dua bagian atau lebih.

    “Kami yakin tengah menyaksikan kelahiran cekungan laut baru,” ujar Dereje Ayalew, peneliti dari Universitas Addis Ababa. Ayalew memimpin satu tim peneliti multinasional yang beranggotakan delapan belas yang mengawasi Boina.

    Lawrence E. Joseph menulis di dalam Apocalypse 2012, “(Jika Anda ingin mengetahui bencana besar ini), amati saja rekahan Boina baik-baik, hanya itu yang perlu saya katakan.”

    Entah kebetulan atau tidak, bencana besar seperti yang dikisahkan dalam film 2012 juga berawal dari gempa bumi yang menyebabkan rekahan bumi yang tiba-tiba muncul dan memanjang dan terus membesar hingga mampu menenggelamkan kota. Bisa jadi, Roland Emerich, sang sutradara film tersebut terinspirasi oleh fenomena alam yang sangat tidak biasa yang terjadi di Ethiopia tersebut.

    Umat Islam Akan Selamat Dari Kiamat

    Siapa pun tidak akan menyangsikan jika hari kiamat itu akan terjadi dan kejadiannya akan amat sangat dahsyat dan mengerikan. Allah Swt sendiri di dalam kitab suci al-Qur’an telah memberikan gambaran kepada umat manusia tentang kedahsyatan hari kiamat tersebut di mana bumi digulung bagaikan permaidani, gunung-gunung beterbangan bagaikan kapas yang ditiup angin, dan sebagainya. Namun segala kengerian dan kedahsyatan tentang hari kiamat tersebut sama sekali tidak akan mengenai umat Islam seluruh dunia. Seluruh manusia yang masih bersyahadat di dalam hatinya, tidak akan mengalami kejadian mengerikan tersebut. Umur umat Islam akan habis sebelum terjadinya hari yang menakutkan tersebut.

    Dalam proses tahapan hari akhir, Alah Swt dan Rasul Saw telah memberikan petunjuk bagi kaum Muslimin jika hari akhir itu akan terjadi sederetan peristiwa besar, seperti kemunculan Dajjal, Imam Mahdi dan turunnya kembali Nabi Isa a.s., terbunuhnya Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, masa-masa aman, terbitnya matahari dari Barat dimana hari itu menjadi pembatas iman dan kufur, keluarnya binatang dari perut bumi yang dapat bicara, keluarnya asap, dan berhembusnya angin yang lembut dari Yaman (ada jga yang menyatakan dari Syam) yang mengakhiri umur umat Islam sedunia.

    “Tiba-tiba Allah mengirimkan angin yang baik, lantas menerpa ketiak mereka (orang Muslim dan Mukmin), kemudian mengambil ruh tiap-tiap orang Muslim dan Mukmin, dan tingallah manusia-manusia jahat yang keadaannya kacau-balau seperti himar. Maka pada zaman itulah kiamat akan terjadi” (HR. Muslim, Bab Dzikru Dajjal 18:70).

    Setelah seluruh kaum Muslimin meninggal semua diakibatkan bertiupnya angin lembut tersebut, maka barulah terjadi kiamat yang sangat dahsyat dan menakutkan. Semua manusia yang kufur dan musyrik akan mengalami hari yang mengerikan tersebut.

    Semua orang Islam akan meninggal di hari akhir dengan penuh kelembutan, sangat beda dengan orang-orang kufar yang akan mengalami hari yang sangat menakutkan sebelum meninggal dunia. Sebab itu, satu-satunya ibrah yang bisa diambil dari film-film tentang hari akhir adalah hendaknya kita semua kembali ke jalan yang benar, yang diridhoi Allah Swt. Hanya Alah Swt Yang Maha Tahu Segala Sesuatunya di alam semesta ini.

      Waktu sekarang Wed 15 May 2024, 20:03