Komunitas alQuds Invision

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

    Si Belang, Si Botak dan Si Buta

    bukan_bintang
    bukan_bintang
    Kafilah
    Kafilah


    Posting : 17
    Poin : 32

    Si Belang, Si Botak dan Si Buta Empty Si Belang, Si Botak dan Si Buta

    Post by bukan_bintang Fri 25 Dec 2009, 23:26

    Dari Abu Hurairah radhiallahu
    ‘anhu, bahwasannya dia telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi
    wasallam bersabda, “Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil yang
    belang, yang botak, dan yang buta. Allah Ta’ala hendak menguji mereka,
    lalu Dia mengutus satu malaikat kepada mereka.

    Kemudian Malaikat
    mendatangi yang belang seraya berkata, “Apa yang paling kamu sukai?”
    “Warna yang bagus, kulit yang indah dan hilangnya apa yang menjadikan
    orang lain jijik kepadaku,” jawab si belang. Kemudian malaikat itu
    mengusapnya sehingga hilanglah kotoran yang ada pada dirinya dan
    diberikan warna yang sangat bagus dan kulit yang indah. Lebih lanjut
    malaikat itu bertanya, “Harta benda apa yang paling kamu sukai?” dia
    menjawab, “Unta.” - Atau dia berkata, “Sapi.” - si perawi ragu. Lalu
    diberikan kepadanya unta yang sedang hamil, dan Malaikat itu berkata,
    “Mudah-mudahan Allah ‘Azza Wajalla memberikan berkah kepadamu melalui
    unta itu.”

    Setelah itu, Malaikat mendatangi orang yang botak dan bertanya, “Apa
    yang paling kamu sukai?” jawabnya, “Rambut yang indah dan
    dihilangkannya apa yang menjadikan diriku dihinakan oleh orang-orang.”
    Lalu Malaikat itu mengusapnya sehingga apa yang menjadikannya terhina
    itu hilang dari dirinya dan diberikan rambut yang bagus kepadanya.
    “Lalu harta benda apa yang paling kamu inginkan?”, tanya Malaikat. Si
    botak itu menjawab, “Sapi.” Kemudian diberikan kepadanya sapi yang
    sedang hamil. Dan Malaikat berkata, “Semoga Allah Ta’ala memberikan
    berkah kepadamu melalui sapi ini.”

    Selanjutnya, Malaikat mendatangi si buta dan bertanya, “Apa yang
    paling kamu sukai?” “Aku ingin Allah Ta’ala mengembalikan pandanganku
    kepadaku sehingga aku dapat melihat orang-orang”, jawab si buta.
    Kemudian Malaikat itu mengusapnya, sehingga Allah Ta’ala pun
    mengembalikan penglihatannya. Lebih lanjut, Malaikat bertanya, “Harta
    benda apa yang paling kamu sukai?” Dia menjawab, “Kambing.” Kemudian
    diberikan kepadanya seekor kambing yang sedang hamil.

    Hingga akhirnya, unta, sapi, dan kambing itu berkembang biak. Dan si
    belang mempunyai satu lembah unta. Si botak mempunyai satu lembah sapi,
    dan si buta juga mempunyai satu lembah kambing.

    Kemudian, Malaikat mendatangi si belang itu dengan penampilan
    seperti dirinya dulu dan dalam keadaan seperti yang dialaminya
    (berpenyakit belang), seraya berkata, “Sesungguhnya aku adalah seorang
    yang miskin dan aku telah kehabisan perbekalan di tengah-tengah
    perjalananku ini. Sehingga sekarang tidak ada yang (kuharap) memberi
    pertolongan kecuali hanya Allah Ta’ala, kemudian (kuharap) kamu pun mau
    memberi bantuan. Aku meminta seekor unta kepadamu dengan menyebut Rabb
    yang telah memberimu warna yang bagus, kulit yang indah, serta harta
    benda, sehingga dengannya aku dapat melanjutkan perjalananku ini.” Maka
    si belang itu berkata, “Hak-hak (yang harus aku berikan) sangat banyak
    (sehingga aku tidak dapat membekalimu apa-apa).” Kemudian Malaikat itu
    berkata, “Kalau tidak salah aku pernah mengenalmu. Bukankah engkau dulu
    seorang yang berpenyakit belang, yang dihinakan oleh orang-orang,
    seorang yang miskin, lalu Allah Ta’ala memberimu karunia.” Maka si
    belang itu berkata, “Sesungguhnya kekayaan ini aku peroleh secara turun
    temurun dari ayah, dan ayah memperolehnya dari kakek.” Lalu malaikat
    berkata, “Jika engkau berbohong, maka semoga Allah Ta’ala akan
    menjadikan dirimu seperti keadaanmu semula.”

    Selanjutnya, malaikat itu mendatangi si botak dalam wujud seperti
    dirinya dahulu (botak). Lalu malaikat itu berkata kepadanya seperti
    yang telah dikatakan kepada si belang. Dan si botak itu pun menjawab
    seperti yang telah dilakukan oleh si belang. Maka Malaikat pun berkata,
    “Jika kamu berbohong, mudah-mudahan Allah Ta’ala akan mengembalikan
    dirimu seperti apa yang kamu alami dulu.”

    Setelah itu, Malaikat mendatangi si buta dengan wujud dan penampilan
    seperti dirinya semula. Lalu Malaikat itu berkata, “Aku ini seorang
    miskin dan tengah dalam perjalanan. Telah habis bekal perjalananku, dan
    sekarang tidak ada yang dapat mengantarkan diriku (sampai kepada
    tujuan) melainkan hanya Allah Ta’ala, kemudian (aku berharap) engkau
    mau menolongku. Aku meminta seekor kambing kepadamu dengan menyebut
    Rabb yang telah mengembalikan penglihatanmu kepadamu, yang dapat
    mengantarkan diriku sampai dalam perjalananku.” Maka dia pun berkata,
    “Aku dulu seorang yang buta, lalu Allah Ta’ala mengembalikan
    penglihatanku kembali. Oleh karena itu, ambillah apa saja yang kamu
    sukai dan tinggalkan apa yang kamu kehendaki. Demi Allah, aku tidak
    akan membebani dirimu (meminta ganti) dari sesuatu yang telah engkau
    ambil karena Allah.” Maka Malaikat itu berkata, “Peganglah atau
    peliharalah hartamu, sebenarnya kalian tengah diuji. Dan sesungguhnya
    Allah subhanahu wata’ala telah meridhaimu dan Dia murka terhadap kedua
    orang sahabatmu.” (Muttafaq ‘alaih).

    Kandungan Hadits:

    1. Diperbolehkan untuk membicarakan umat-umat terdahulu,
    khususnya Bani Israil, di mana di kalangan mereka terdapat berbagai
    keajaiban dan penyebutan sesuatu (kisah) telah disepakati terjadi pada
    mereka, agar diperhatikan oleh orang yang mendengarnya.

    2. Kewajiban mensyukuri nikmat dan tidak mengingkarinya, karena hal itu yang menjadi sebab keberkahan dan bertambah banyak.

    3. Keutamaan sedekah dan perintah untuk mengasihi orang-orang lemah, menghormati, dan mengantar mereka sampai kepada tujuannya.

    4. Kejujuran dan kedermawanan merupakan sifat terpuji dan
    kedua sifat tersebut dimiliki oleh si buta. Kedua sifat itu pula yang
    telah membawanya bersyukur dan bermurah hati, sehingga akhirnya dia
    memperoleh keridhaan Allah Ta’ala.

    5. Pahala dari Allah Ta’ala didasarkan pada lahiriyah perbuatan dan sesuai dengan niat yang melandasinya.

    6. Hadits di atas mengandung pengarahan dan bimbingan
    melalui kisah tersebut. Sebab, pengaruhnya sangat besar di dalam jiwa
    dibanding sekedar memberi nasihat.

    7. Kemampuan Malaikat untuk mengubah diri dalam bentuk manusia.

    8. Diperbolehkan meminta dengan menyebut (nama) Allah Ta’ala.

    9. Keberkahan itu jika telah melekat pada sesuatu, akan
    menjadikan jumlah yang sedikit menjadi banyak. Demikian juga
    sebaliknya. Wallahu a’lam.

      Waktu sekarang Mon 29 Apr 2024, 11:58