Indeks
Medan-Rol-- ---- Pimpinan Wilayah Al-Washliyah Sumatera Utara (Sumut) mengimbau umat Islam agar senantiasa mewaspadai aktivitas oknum-oknum misionaris Kristen yang akhir-akhir ini disinyalir dengan berbagai cara mencoba mempengaruhi pemeluk agama lain termasuk umat Islam.
"Al Washliyah menolak usaha-usaha penyebaran misionaris mendatangi rumah-rumah umat Islam di daerah ini (Sumut, red) untuk meninggalkan agama yang dianutnya," kata Ketua PW Al Washliyah Sumut, Drs.Abdul Halim Harahap, di Medan, Minggu.
Upaya misionaris Kristen mempengaruhi pemeluk agama lain itu, menurut dia, bukan lagi sekadar isu, tetapi sudah terjadi di beberapa daerah kabupaten dan kota di Sumut dengan berbagai cara, diantaranya melalui program pengobatan massal.
PW Al Washliyah Sumut juga menyerukan kepada segenap umat Islam agar senantiasa bersikap selektif dan waspada terhadap kehadiran aliran salah satu agama non muslim yang para tokoh dan penganutnya sering tampil dengan mengenakan pakaian dan penutup kepala yang biasa dipakai umat Islam.
"Sekarang ini banyak orang yang bukan beragama Islam memakai jilbab ataupun topi lobe atau kopiah," tandasnya. Oleh sebab itu, Harahap yang didampingi Wakil ketua PW.Al.Washliyah Sumut, Drs.H.M Nizar Syarif, meminta pihak misionaris Kristen menghentikan segala aktivitas yang mengarah kepada upaya mempengaruhi pemeluk agama lain.
"Pada dasarnya kondisi kehidupan antar umat beragama di Sumut selama ini sudah berjalan cukup baik, jangan sampai aktivitas misionaris Kristen menjadikan titik rawan terjadinya masalah yang bernuansa SARA," ujarnya.
Kondisi kehidupan antar umat beragama yang berjalan cukup kondusif di Sumut selama ini juga tidak terlepas dari peranan para pemuka dan tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuka antar Agama (FKPA) Sumut.
Namun, pihaknya mengakui langkah dan pendekatan yang dilakukan jajaran FKPA Sumut kepada masing-masing umat beragama tersebut selama ini masih belum optimal, sebab masih dominan pada tataran umat beragama di wilayah perkotaan.ant/mim Ant/mim
"Al Washliyah menolak usaha-usaha penyebaran misionaris mendatangi rumah-rumah umat Islam di daerah ini (Sumut, red) untuk meninggalkan agama yang dianutnya," kata Ketua PW Al Washliyah Sumut, Drs.Abdul Halim Harahap, di Medan, Minggu.
Upaya misionaris Kristen mempengaruhi pemeluk agama lain itu, menurut dia, bukan lagi sekadar isu, tetapi sudah terjadi di beberapa daerah kabupaten dan kota di Sumut dengan berbagai cara, diantaranya melalui program pengobatan massal.
PW Al Washliyah Sumut juga menyerukan kepada segenap umat Islam agar senantiasa bersikap selektif dan waspada terhadap kehadiran aliran salah satu agama non muslim yang para tokoh dan penganutnya sering tampil dengan mengenakan pakaian dan penutup kepala yang biasa dipakai umat Islam.
"Sekarang ini banyak orang yang bukan beragama Islam memakai jilbab ataupun topi lobe atau kopiah," tandasnya. Oleh sebab itu, Harahap yang didampingi Wakil ketua PW.Al.Washliyah Sumut, Drs.H.M Nizar Syarif, meminta pihak misionaris Kristen menghentikan segala aktivitas yang mengarah kepada upaya mempengaruhi pemeluk agama lain.
"Pada dasarnya kondisi kehidupan antar umat beragama di Sumut selama ini sudah berjalan cukup baik, jangan sampai aktivitas misionaris Kristen menjadikan titik rawan terjadinya masalah yang bernuansa SARA," ujarnya.
Kondisi kehidupan antar umat beragama yang berjalan cukup kondusif di Sumut selama ini juga tidak terlepas dari peranan para pemuka dan tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuka antar Agama (FKPA) Sumut.
Namun, pihaknya mengakui langkah dan pendekatan yang dilakukan jajaran FKPA Sumut kepada masing-masing umat beragama tersebut selama ini masih belum optimal, sebab masih dominan pada tataran umat beragama di wilayah perkotaan.ant/mim Ant/mim
